Sabtu, 17 Oktober 2009

Jeritan Kekasih Yang di Khianati



Derap kaki ini menyusuri jalan setapak
Menuju celah rongga jiwamu
Indah,tenang,sejuk menentramkan
Saat ku berhasil menemukan cahaya
Yang tak lain pancaran kalbumu
Ketika itu masih hanya untukku

Aku.......
Ya...hanya aku yang kau cinta
Cuma aku yang kau miliki
Hanya sebait nama yang kulihat terukir di sebongkah hatimu
Hanya sekeping hati yang masuk dalam jiwamu
Hanya aku......

Bahagiaku ketika singgah di hatimu
Musnahnya tangisku kala ada di pelukmu
Tenangnya jiwaku saat kau di sampingku
Senyumku hanya lepas jika bersamamu

Namun.....
Itu dulu...
Kini bukan hanya luka yang menggoresku
Bukan hanya tangisan yang kau tinggalkan
Bukan hanya kesedihan yang kau sisakan untukku

Tahukah kau kasih...???
Sebuah pengkhianatan yang engkau tikamkan
Tidak saja berbuah darah dan air mata
Namun juga mampu memancarkan mata air.....

Ya...mata air kedukaan yang bersumber dari hatiku
Dan sampai kini aku belum sanggup
Tuk mengubah duka itu menjadi air mata CINTA.......
Tuk mengubah jiwa yang berdebu ini menjadi penuh ridu akanmu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar